PENERAPAN TIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah:
Statistik Pendidikan dan Komputer
Dosen pengampu: Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom
Disusun Oleh :
Diyah Ernawati Q100140187
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul Penerapan TIK Dalam Pembelajaran di Sekolah.
Dalam paper ini, penulis mempunyai tujuan selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Pendidikan dan Komputer yang diampu oleh Prof. Dr.Budi Murtiyasa, juga ditujukan kepada para guru agar nantinya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dengan memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Prof. Dr.Budi Murtiyasa selaku dosen mata kuliah Statistik Pendidikan dan Komputer dan semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya paper ini.
Semoga paper ini bermanfaat bagi siapa saja. Penulis juga menerima kritik dan saran yang nantinya dapat dijadikan acuan untuk penulisan paper selanjutnya dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan paper ini.
Surakarta, 23 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi ……………………..................................................3
B. Penerapan TIK dalam Pendidikan......................................................................................................4
C. Pembelajaran Berbasis TIK................................................................................................................6
D. Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah……………………................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................11
B. Saran ................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, memberikan peluang baru kepada dunia pendidikan untuk mengembangkan model-model pembelajaran baru untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang muncul dari pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Dari sisi proses, TIK dapat menutup kelemahan keterbatasan ruang dan waktu, sedangkan dari sisi konten, TIK menawarkan pemahaman konten yang lebih mudah dicerna peserta didik. Misalnya, bentuk kompleks suatu pengetahuan, dapat disederhanakan dengan simulasi TIK.
Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (Information and Communication Technologies; ICT) saat ini berkembang di masyarakat. Umumnya ICT adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk mengelola data, meliputi di dalamnya : memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi.
TIK hanyalah sebagai alat bantu yang tidak akan berarti apa-apa jika tidak disentuh oleh para pendidik yang kreatif. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang benar tentang penerapan TIK dalam pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang kreatif dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam bidang pendidikan, ICT banyak memiliki peranan. Dengan adanya peluang-peluang baru yang muncul karena kemajuan TIK, diharapkan proses pembelajaran lebih efektif dan pengelolaan sekolah lebih efisien. Dampaknya akan menghasilkan lulusan yang sangat kompeten dalam bidangnya sehingga mampu bersaing di lingkungan masyarakat. Kenyataan inilah yang mendorong keinginan penulis untuk mengungkap lebih jauh tentang ICT sebagai fasilitas dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dalam paper ini kami akan membahas tentang :
"Bagaimana pemanfaatan TIK sebagai sarana untuk pembelajaran".
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan paper ini adalah :
1. Agar mengetahui pembelajaran berbasis ICT/ TIK.
2. Agar mengetahui pemanfaatan ICT/ TIK sebagai sarana dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi
Secara sederhana Elston dalam (Fadhillah, 2012) membedakan antara Teknologi Informasi (IT) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), yaitu IT adalah teknologi yang digunakan untuk mengatur informasi, dan ICT adalah teknologi yang digunakan untuk mengatur informasi dan tujuan komunikasi. Sementara itu, UNESCO dalam (Fadhillah, 2012) mendefinisikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai berikut: ICT pada umumnya berhubungan dengan teknologi yang digunakan untuk mengakses, kebersamaan, memanipulasi, dan mempresentasi/ mengkomunikasikan informasi. Teknologi ini meliputi hardware, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, aplikasi software, dan konektivitas, seperti akses internet, infrastuktur jaringan lokal dan konferensi video.
Morsund dalam UNESCO (Fadhillah, 2012) mengemukakan cakupan TIK secara rinci yang meliputi sebagai berikut :
1. Piranti keras dan piranti lunak komputer serta fasilitas telekomunikasi.
2. Mesin hitung dari kalkulator sampai super komputer.
3. Perangkat proyektor / LCD.
4. LAN (local area network) dan WAN (wide area networks).
5. Kamera digital, games komputer, CD, DVD, telepon selular, satelit telekomunikasi dan serat optik.
6. Mesin komputer dan robot.
B. Penerapan TIK dalam Pendidikan
Abad ke-21 merupakan abad pengetahuan dan informasi revolusi. Ini berarti konversi masyarakat industri menjadi masyarakat informasi, hari ini negara dan masyarakat terkaya adalah mereka yang memiliki akses pengetahuan terbesar, kesadaran dan informasi. Teknologi akan memiliki peran penting dalam abad ke-21, karena itu saat ini menggunakan TI sangat penting bagi setiap organisasi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information Communication and Technology (ICT) di era globalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam mendukung efektifitas dan kualitas proses pendidikan. Isu-isu pendidikan di Indonesia seperti kualitas dan relevansi pendidikan, akses dan ekuitas pendidikan, rentang geografi, manajemen pendidikan, otonomi dan akuntabilitas, efisiensi dan produktivitas, anggaran dan sustainabilitas, tidak akan dapat diatasi tanpa bantuan TIK. Pendidikan berbasis TIK merupakan sarana interaksi manajemen dan administrasi pendidikan, yang dapat dimanfaatkan baik oleh pendidik dan tenaga kependidikan maupun peserta didik dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, efektifitas dan akses pendidikan.
Perkembangan TIK atau multimedia di Indonesia khususnya dalam dunia pendidikan masih belum optimal dibandingkan dengan negara-negara tetangga sepertI Singapura, Malaysia dan Thailand. Terdapat beberapa masalah dan kendala yang masih dirasakan oleh masyarakat khususnya tenaga pendidik dan profesional pendidikan untuk memanfaatkan TIK di berbagai jenjang pendidikan baik formal maupun non formal. Permasalahan tersebut terutama berkaitan dengan kebijakan, standarisasi, infrastruktur jaringan dan konten, kesiapan dan kultur sumber daya manusia di lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan baik pemerintah maupun masyarakat dalam rangka pemanfaatan TIK dalam pendidikan sangat urgen dan mutlak dilakukan secara terintegrasi, sistematis dan berkelanjutan.
Sejatinya TIK memiliki potensi yang besar untuk dapat dimanfaatkan khususnya di bidang pendidikan. Rencana cetak biru TIK Depdiknas, paling tidak menyebutkan tujuh fungsi TIK dalam pendidikan , yaitu sebagai sumber belajar, alat bantu belajar, fasilitas pembelajaran, standard kompetensi, sistem administrasi, pendukung keputusan, dan sebagai infrastruktur.
UNESCO (Fadhillah, 2012) telah mengidentifikasi 4 (empat) tahap dalam sistem pendidikan yang mengadopsi TIK, yaitu :
1) Tahap emerging; yaitu perguruan tinggi/ sekolah berada pada tahap awal. Pendidik dan tenaga kependidikan mulai menyadari, memilih/ membeli, atau menerima donasi untuk pengadaan sarana dan prasarana (supporting work performance).
2) Tahap applying; yaitu perguruan tinggi/ sekolah memiliki pemahaman baru akan kontribusi TIK. Pendidik dan tenaga kependidikan menggunakan TIK dalam manajemen sekolah dan kurikulum (enhancing traditional teaching).
3) Tahap infusing; yaitu melibatkan kurikulum dengan mengintegrasikan TIK. Perguruan tinggi/ sekolah mengembangkan teknologi berbasis komputer dalam lab, kelas, dan administrasi. Pendidik dan tenaga kependidikan mengeksplorasi melalui pemahaman baru, dimana TIK mengubah produktivitas professional (facilitating learning).
4) Tahap Transforming; yaitu perguruan tinggi/ sekolah telah memanfatkan TIK dalam seluruh organisasi. Pendidik dan tenaga kependidikan menciptakan lingkungan belajar yang integratif dan kreatif (creating innovative learning environment) melalui TIK.
Dewasa ini pemanfaatan TIK dalam pendidikan dapat dilakukan melalui berbagai mode yang dikenal dengan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ). PTJJ merupakan alternatif model dalam proses pembelajaran yang memberikan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk belajar kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja.
Dalam praktek di lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, TIK meliputi komputer, laptop, network komputer, printer, scanner, video/DVD player, kamera digital, tape/CD, interactive whiteboards/smartboard. Dengan demikian, perlu ditegaskan bahwa peran TIK adalah sebagai enabler atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran. Jadi TIK merupakan sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.
C. Pembelajaran Berbasis TIK
Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. Dalam pembelajaran berbasis TIK, TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik.
Pembelajaran berbasis TIK atau e-Learning adalah sumber pembelajaran baik secara formal maupun informal yang dilakukan melalui media elektronik, seperti Internet, Intranet, CDROM, video tape, DVD, TV, Handphone, dan PDA.
Secara konseptual, pembelajaran berbasis TIK didefinisikan sebagai pembelajaran tatap muka yang diperkaya dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang memfasilitasi pendidik sebagai penyampai materi maupun sebagai tutor menggunakan konten digital.
Secara operasional, yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis TIK adalah aktivitas pembelajaran yang didukung oleh infrastruktur TIK, menggunakan aplikasi pengelolaan pembelajaran, menggunakan aturan tata kelola yang ditetapkan, dan menggunakan konten digital (Digital Based Content) yang merupakan bahan pengayaan pembelajaran tatap muka di dalam kelas. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK meliputi Komputer Server, Intranet, Akses Internet, dan Komputer Client untuk pendidik dan peserta didik.
D. Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah
Dalam beberapa tahun terakhir, dengan pesatnya perkembangan teknologi, integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin menarik perhatian guru. Integrasi efektif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pengajaran dan pembelajaran menjadi kompetensi penting bagi guru. Guru perlu merencanakan serius sebelum mereka mulai integrasi ICT dalam kurikulum. Misalnya, mereka harus memilih alat ICT yang benar untuk tujuan pembelajaran, memodifikasi sumber daya yang ada atau mengembangkan lingkungan belajar baru untuk melibatkan kelompok peserta didik tertentu, atau memutuskan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Teknologi ICT dapat dipahami sebagai : a) Sebuah alat untuk guru untuk persiapan pelajarannya.
b) Sebuah alat demonstrasi, guru dalam mengajar dapat menyajikan pengetahuan baru. Mengajar dibantu komputer membutuhkan kelas khusus yang dilengkapi dengan komputer dan papan interaktif atau proyektor.
c) Bantuan praktis untuk latihan.
Dengan memperkenalkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengajar, tanggung jawab guru tidak lagi mengumpulkan dan mentransfer informasi, tapi dia mempunyai berbagai tanggung jawab dan dia harus menjadi orang yang multi-terampil. Pola sumber-sumber pengajaran dan pembelajaran tradisional yang tertutup, terbatas dan terkonsentrasi juga diubah menjadi pola terbuka, non-terkonsentrasi, dan tidak terbatas dan tanpa waktu dan ruang keterbatasan dan menyajikan hasil yang sangat prosedural untuk mengajar dan sistem pembelajaran.
Mehmet, Milleken & Baines dalam (Ghaznavi, Keikha, & Yaghoubi, 2011) mengatakan studi menunjukkan bahwa pemanfaatan dari teknologi modern seperti komputer dan dunia web di kelas, memberikan kemungkinan kepada siswa untuk belajar dengan kecepatan yang lebih cepat dan kinerja yang lebih baik dan memiliki lebih banyak kepuasan dengan menghadiri kelas.
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu :
1) Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru,
2) Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan
3) Guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik.
Lingkungan pembelajaran yang di masa lalu berpusat pada guru telah bergesar menjadi berpusat pada siswa. Secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut:
Lingkungan
Berpusat pada guru
Berpusat pada siswa
Aktivitas kelas
Guru sebagai sentral dan bersifat didaktis
Siswa sebagai sentral dan bersifat interaktif
Peran guru
Menyampaikan fakta-fakta, guru sebagai akhli
Kolaboratif, kadang-kadang siswa sebagai ahli
Penekanan pengajaran
Mengingat fakta-fakta
Hubungan antara informasi dan temuan
Konsep pengetahuan
Akumulasi fakta secara kuantitas
Transformasi fakta-fakta
Penampilan keberhasilan
Penilaian acuan norma
Kuantitas pemahaman , penilaian acuan patokan
Penilaian
Soal-soal pilihan ganda
Portofolio, pemecahan masalah, dan penampilan
Penggunaan teknologi
Latihan dan praktek
Komunikasi, akses, kolaborasi, ekspresi Oleh karena itu dibutuhkan suatu strategi yang mendalam dalam penggunaan TIK di sekolah agar TIK dapat memberikan manfaat yang signifikan terhadap suksesnya pembelajaran, bukan malah sebaliknya.
Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan kebutuhan perangkat TIK, misalnya fasilitas komputer, proyektor LCD dan sambungan internet yang dapat dimanfaatkan oleh guru, karyawan, dan siswa.
2. Kemudahan dalam mengakses sistem jaringan bagi guru, karyawan, dan siswa.
3. Implementasi di tingkat guru dengan cara guru diharuskan mempelajari bagaimana sistem e-learning dengan memberi pelatihan terprogram dan berkesinambungan.
4. Menyediakan tenaga khusus TIK yang mumpuni dibidang TIK untuk mengkoordinasi perangkat TIK.
5. Membuat suatu sistem jaringan terpadu berbasis TIK dalam penyelenggaraan program pendidikan misalnya pembuatan web sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pembelajaran berbasis TIK adalah suatu proses pembelajaran yang diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan,menantang memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,serta memberikan ruang yang cukup bagi kemandirian dan perkembangan bakat, fisik serta psikologis peserta didik.
2. Model pembelajaran TIK adalah mengkomunikasikan pembelajaran terhadap anak didik secara aktif dan kreatif, kapan saja dan dimana saja yang dapat untuk mempermudah dalam komunikasi pembelajaran. Sehingga diharapkan anak dapat mengakses pembelajaran dengan cepat dan tepat.
3. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pengajaran dan pembelajaran menjadi kompetensi penting bagi guru, oleh karena itu guru harus terampil menguasai TIK sebagai sarana pembelajaran.
B. SARAN
1. Optimalisasi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pada saat ini sudah tidak memungkinkan dihindari lagi, karena isi pembelajaran TIK dapat dimanfaatkan secara optimmal, strategi implementasi, dan infrastruktur sarana prasarana sangat penting untuk mengakses pendidikan yang dibutuhkan siswa dalam institusi pendidikan di saat-saat sekarang.
2. Strategi implemetasi TIK di sekolah dapat diupayakan dengan pengadaan komputer proyektor LCD dan jaringan internet, implementasi ditingkat guru dengan cara guru diharuskan mempelajari bagaimana sistem e-learning dengan cara memberi pelatihan terprogram dan berkesinambungan, menyediakan tenaga khusus TIK yang mempunyai keahlian untuk mengkoordinasi perangkat TIK, membuat suatu sistem jaringan terpadu berbasis TIK dalam penyelenggaraan program pendidikan misalnya pembuatan web sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pembinaan SMA, D. P. (2011). Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud.
Evi, M., Wijaya, & Sinatra, L. (2013). Evaluation of Implementation on Information and Communication Technology in Higher Education Institutions in Indonesia Using The It Balanced Scarecard. ProQuest.
Fadhillah, H. (2012). Pemanfaatan ICT dalam Dunia Pendidikan. Proquest.
Ghaznavi, M. r., Keikha, A., & Yaghoubi, N. M. (2011). The Impact of information and Communication Technology (ICT) on Educational Improvement. ProQuest.
Luhan, J., Novotna, V., & Kriz, J. (2013). ICT Support for Creative Teaching of Mathematic Disciplines. ProQuest.
Wang, Q. (2008). A Generic Model for Guiding The Integration of ICT Into Teaching and Learning. ProQuest.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar